wawasanpublik.id-PADANGSIDIMPUAN, Gelombang solidaritas untuk Palestina menggema dari ruang-ruang kelas di Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Selama 10 hari, mulai 14 hingga 23 Mei 2025, puluhan madrasah di kota itu bahu-membahu menggelar aksi kemanusiaan bertajuk Roadshow Sumut Bercerita: Darurat Palestina.
Diprakarsai oleh Dompet Dhuafa Waspada bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padangsidimpuan, kegiatan ini tidak hanya menghadirkan kisah nyata dari relawan kemanusiaan yang pernah bertugas di wilayah konflik, tetapi juga menggerakkan empati para pelajar untuk berdonasi.
Sebanyak 19 madrasah terlibat aktif. Dari pengumpulan kotak amal hingga penyuluhan di kelas, semangat siswa dan guru bersatu dalam satu misi: meringankan penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina. Hasilnya, terkumpul dana sebesar Rp 133.670.500.
“Ini bukan soal jumlah, ini tentang kepedulian. Tentang bagaimana generasi muda kita menyerap nilai-nilai kemanusiaan sejak dini,” ujar Ardiansyah, penanggung jawab kegiatan dari Dompet Dhuafa Waspada.
Kegiatan ini menyuguhkan cerita-cerita langsung dari dua narasumber, Kak Ardian dan Kak Amri, relawan yang pernah menyaksikan sendiri situasi kemanusiaan di Palestina. Lewat narasi mereka, para siswa tidak hanya mendengar statistik, tetapi juga rasa.
Kepala Kantor Kemenag Padangsidimpuan, Dr. H. Erwin Kelana Nasution, MA, mengapresiasi keterlibatan madrasah dalam aksi ini. “Selagi kegiatannya baik, kami dukung. Apalagi ini menyangkut kemanusiaan. Anak-anak kita perlu belajar empati sejak sekarang,” katanya.
Salah satu momen yang membekas datang dari MTsN 1 Padangsidimpuan. Kepala madrasahnya, Asriana, M.Ag, mengisahkan bagaimana seorang siswanya dengan polos bertanya, “Bu, kapan kita buat donasi untuk Palestina?” Pertanyaan sederhana yang akhirnya menjadi penggerak.
“Barangkali ini memang waktunya. Allah jawab lewat pertemuan dengan program ini. Saya percaya, setiap niat baik selalu ada jalannya,” ujar Asriana. Ia berharap kegiatan seperti ini membuat siswa lebih peka dan bersyukur dengan apa yang mereka miliki.
Aksi ini diharapkan tak berhenti sebagai kegiatan seremonial semata, tetapi menjadi pintu masuk bagi gerakan pendidikan berbasis nilai kemanusiaan di lingkungan madrasah. Dari ruang kelas yang sederhana, pesan solidaritas mengalir ke penjuru dunia.
Daftar madrasah yang turut berpartisipasi meliputi MTsN 2 Padangsidimpuan, MIN 5 Persiapan Padangsidimpuan, MTs dan MAS Hajijah Amaliah Sari, MIN 3 Persiapan Padangsidimpuan, MIS Tahfizhul Qur’an Darunnajah PSP, MIN 1 Padangsidimpuan, RA Al Misbah, MIN 2 Padangsidimpuan, MTs Persiapan Negeri 3 Padangsidimpuan, MDTA Al Abror Padangsidimpuan, MAN 2 Model Padangsidimpuan, MIS Hajijah Amalia Padangsidimpuan, MTsN 1 Padangsidimpuan, RA Alquran Dina Padangsidimpuan, MTs Muhammadiyah 22 PSP, MDTA Al Hasanah, MDTA Al Hidayah, MAN 1 Padangsidimpuan, dan MI Padangsidimpuan Angkola Julu.
Leave a Reply