Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Waspadai Koreksi Teknis

Ilustrasi Emas Batang

Jakarta, Wawasanpublik.id – Harga emas dunia melonjak tajam dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada akhir pekan lalu. Ketidakpastian global serta sentimen negatif dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat menjadi pemicu utama lonjakan logam mulia tersebut.

Pada perdagangan Jumat (11/4/2025), harga emas di pasar spot ditutup di level US$ 3.236,6 per troy ons. Angka ini naik 1,5 persen dibandingkan hari sebelumnya dan merupakan level tertinggi sepanjang masa.

Emas juga mencatat kenaikan selama tiga hari berturut-turut dengan total kenaikan sebesar 8,67 persen dalam periode tersebut. Sepanjang pekan lalu, harga emas melonjak 6,57 persen secara point-to-point.

Secara year-to-date, harga emas telah naik 22,46 persen. Sementara jika dilihat dari setahun terakhir, logam mulia ini telah menguat hingga 37,16 persen.

Kekhawatiran pasar dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mulai memberlakukan tarif bea masuk bersifat resiprokal terhadap puluhan negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Tarif ini semakin tinggi jika suatu negara memiliki surplus perdagangan besar terhadap AS.

Langkah ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya perang dagang global, seiring potensi balasan dari negara-negara terdampak. Ketika proteksionisme meningkat, perdagangan dunia diprediksi terganggu dan memicu perlambatan ekonomi global, bahkan potensi resesi.

“Emas menjadi tempat paling aman dalam situasi pasar yang masih diliputi ketidakpastian ekonomi dan politik,” ujar Liu Yuxuan, analis dari Guotai Jun’an Futures Co, dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal: Potensi Koreksi Mengintai

Secara teknikal, harga emas saat ini masih berada di zona bullish dalam time frame mingguan. Relative Strength Index (RSI) tercatat pada level 76,84, menunjukkan tren penguatan. Namun demikian, RSI di atas 70 juga mengindikasikan kondisi jenuh beli (overbought).

Hal serupa juga terlihat dari indikator Stochastic RSI yang menyentuh 91,16, jauh di atas ambang batas 80. Ini mengindikasikan potensi koreksi harga dalam waktu dekat akibat tekanan jual.

Pivot point untuk pekan ini berada di kisaran US$ 3.146 per troy ons. Jika harga emas menembus titik ini ke bawah, maka support terdekat di US$ 3.121 bisa diuji. Penurunan lebih lanjut berpotensi mengarah ke support berikutnya di US$ 3.018 per troy ons.

Sementara itu, target resisten terdekat berada di US$ 3.257 per troy ons. Jika harga berhasil menembus level ini, maka potensi penguatan lanjutan menuju US$ 3.381 per troy ons terbuka lebar.

Dengan kondisi saat ini, investor diimbau berhati-hati dan mempertimbangkan aspek teknikal dan fundamental sebelum mengambil keputusan di pasar emas. (Yt)